GARASI ILMU-ILMU

Selasa, 17 Juli 2012

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM


TUGAS MAKALAH
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam pada masa Bani Umaiyah








Oleh :
               M.BAIHAQI (20101550016)

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2010/2011






BAB I
PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG
Telah dipahami bahwa masa pemerintahan Khalifah ke empat Ali bin Abi Thalib terjadi perseteruan dengan Muawiyah bin Abi sofyan mantan gubernur syam telah dipecat oleh Ali. Pada akhirnya Ali bin Abi Thalib syahid di tangan seorang khawarij ibnu Muljam dan kekhilafahan sesuai dengan kesepakatan Ummat Islam jabatan kekhalifahan diserahkan kepada putra pertamanya al-hasan. Muawiyah tetap berusaha menjadi khalifah sesudah Ali bin Abi Thalib pada akhirnya Hasan melakukan perjanjian dengan pihak Muawiyah untuk menyerahkan kekuasaan dan jabatan kekhalifahan kepada Muawiyah dengan pertimbangan persatuan ummat Islam. Al hasan lebih berpikir dan berorientasi kepada persatuan dan kesatuan ummat Islam. Maka dengan demikian Muawiyah telah resmi menjadi khalifah Ummat Islam berdasarkan perjanjian al hasan.
Pada masa muawiyah selaku khalifah pertama memberikan apresiasi dan perhatian terhadap pendidikan Islam. Pembinaan dan pendidikan Islam melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Khulafaurrasyidin. Pendidikan Islam dilaksakan di kuttab-kuttab, masjid, rumah-rumah Ulama. Pada masa muawiyah pendidikan mulai masuk dikalangan istana untuk mendidik anak-anak keluarga kerajaan, selain itu penguasa-penguasa dari kalangan bani umaiyah sering melakukan majlis taklim dengan mengundang ulama, sastrawan, sejarawan dalam bangsa arab, syair-syair Arab, cerita-cerita persia.
Pada masa muawiyah mulai ada perhatian pada ilmu tafsir, ilmu hadis, fiqhi dan ilmu kalam. Bahkan ilmu-ilmu tersebut mulai disusun menjadi disiplin ilmu yang tersusun dengan rapi. Dalam bidang hadis lahir seorang ahli seperti Hasan al basri, dalam bidang fiqh lahir seorang ahli yakni Ibnu Sihab al Zuhri, dalam ilmu kalam lahir seorang ahli yang kelak sebagai pendiri aliran mu’tazilah adalah Washil bin Atho.
Selain itu diawal pemerintahan bani umaiyah ini berkembang pula bahas arab. Karena daerah semakin meluas dan daerah-daerah tersebut memiliki dealektika dan bahasa tersendiri, sementara disisi lain diharuskan untuk mempelajari Al-Quran dan mereka lemah dalam bahasa arab. Untuk itu mereka mepelajari Al-Quran dan terjemahannya diharuskan untuk mempelajari bahsa arab. Seiring dengan meluasnya kekuasaan islam dan mulai bersentuhan dengan dunia luar, maka tidak hanya dalam budaya tapi juga dalam ilmu pengetahuan yang sudah berkembang didaerah-daerah taklukan umat islam.
Tidak dapat dihindari bahwa pendidikan islam mendapat pengaruh dari apa yang telah berkembang pada daerah tersebut sehingga dengan sendirinya umat islam harus belajar filsafat, fisika, astronom dan lain-lainnya. Perhatian dan usaha yang dilakukan terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan islam diawal bani umaiyah menjadi embrio maju dan dan berkembangnya pemikiran-pemikiran dan lahirnya intlektual Islam.[1]
B.  RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perkembangan Islam pada masa Bani Umaiyah?
C.  TUJUAN
Mengetahui sejarah dan perkembangan pendidikan Islam pada masa Bani Umaiyah





BAB II
PEMBAHASAN
A.  SEJARAH PENDIDIKAN PADA MASA BANI UMAIYAH
Pada masa Nabi s.a.w. negara Islam meliputi seluruh jazirah Arab. Pendidikan berpusat di kota Madinah. Pada masa Khulafaur Rasyidin dan Bani Umaiyah  negara islam bertambah luas dengan pesatnya. Perluasan negara Islam itu bukanlah perluasan dengan meroboh dan menghancurkan, bahkan perluasan dengan teratur, diikuti oleh ulama dan Guru-guru Agama yang turut bersama-sama tentara Islam.
Pusat pendidikan, bukan di Madinah saja, bahkan telah tersebar pula di kota-kota besar sbb :
1.      Di kota Mekkah dan Madinah (Hijaz)
2.      Di kota Basrah dan Kufah (Irak)
3.      Di kota Damsyik dan Palestina (Syam)
4.      Di kota Fistat (Mesir).[2]
Pada masa khalifah-khalifah Rasyidin dan Umaiyah sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti masa sekarang. Tingkat pertama ialah Kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok Agama Islam. Setelah tamat Al-Qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid. Pelajaran di masjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada tingkat menengah gurunya belumlah ulama besar, sedangkan pada tingkat tingginya gurunya ulama yang dalam ilmunya dan masyhur ke’aliman dan kesalehannya.[3]
B.  PERKEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA BANI UMAIYAH
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa meluasnya daerah kekuasaan islam, di barengi dengan usaha penyampaian ajaran Islamkepada penduduknya oleh sahabat, baik yang ikut sebagai anggota pasukan, maupun yang kemudian dikirim oleh khalifah dengan tugas khusus mengajar dan mendidik. Maka di luar Madinah, di pusat-pusat wilayah yang baru di kuasai, berdirilah pusat-pusat pendidikan di bawah pengurus para sahabat yang kemudian dikembangkan oleh para penggantinya (tabi’in) dan seterusnya.
Diantara madrasah-madrasah yang terkenal pada masa peretumbuhan pendidikan Islam ini adalah :
a.    Madrasah Mekkah
Guru pertama yang mengajar di Mekkah adalah Mu’ad bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al-Qur’an, hukum-hukum halal dan haram dalam Islam. Pada msa khalifah Abdul Malik bin Marwan, Abdullah bin Abbas pergi ke Mekkah lalu mengajar disana. Ia mengajarkan Tafsir, Hadits, Fiqh dan Sastra.[4]
b.   Madrasah Madinah
Madrasah di Madinah ini lebih termasyur, karena disanalah tempat Khalifah Abu Bakar, Umar dan Usman, dan disana pula banyak tinggal sahabat-sahabat Nabi Muhammad s.a.w. Para sahabat memerintahkan Zaid bin Tsabid dan Abdullah bin Umar. Zaid bin Tsabit adalah Ahli Qiraat dan ahli Fiqh terutama dalam bidang ilmu Faraid sedangkan Abdullah bin Umar adalah ahli Hadits
c.    Madrasah Basrah
Ulama termasyur di Basrah ialah Abu Musa Al Asy’ari adalah ahli hadits, serta  ahli Qur’an. Sedangkan Anas bin Malik lebih termasyur dalam ilmu Hadits.
d.   Madrasah Kufah
Ulama’ sahabat yang tinggal di Kufah ialah Ali bin Abu Thalib dan Abdullah bin Mas’ud. Pekerjaan Ali di Irak ialah soal politik dan urusan peperangan. Sedangkan Ibnu Mas’ud mengajarkan ilmu agama dan Al Qur’an. Ibn Mas’ud diutus oleh Umar bin Khattab ke Kufah untuk menjadi guru. Ia ahli dalam ilmu tafsir dan Fiqih, bahkan ia banyak meriwayatkan Hadits Nabi s.a.w.
e.    Madrasah Damsyik(Syam)
Ulama’ yang termasyur  ialah Mu’ad bin Jabal, ‘ubadah dan Abu Darda. Mereka mendirikan Madrasah Agama di Syam. Mereka mengajarkan Al Qur’an dan Ilmu Agama di Syam pada tiga tempat ,yaitu Abu Darda di Damsyik, Mu’ad bin Jabal di Palestina, dan ‘Ubadah di Hims.
f.     Madrasah Fistat (Mesir)
Setelah Mesir  menjadi negara Islam ia menjadi pusat ilmu-ilmu agama. Ulama’ yang mula-mula mendirikan Madrasah di Mesir ialah Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘As, mereka mengajarkan Hadits-hadits. Kemudian di Mesir setelah masa sahabat,Yazid bin Abu Habib An-Nuby mula-mula menyiarkan ilmu Fiqh dan apa-apa yang Halal dan Haram dalam agama Islam.[5]
C.  Tingkat Pelajaran dan Ilmu-ilmu yang di Ajarkan
Pada masa Khulafaur Rasyidin dan Umaiyah sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir seperti masa sekarang. Tingkat pertama ialah Kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca/menghafal Al Qur’an serta belajar pokok-pokok agama Islam.
Pada masa Khalifah Umar bin Khattab beliau menginstruksikan pada penduduk-penduduk kota supaya di ajarkan kepada anak untuk belajar berenang, mengendarai Kuda, memanah, membaca dan menghafal syair-syair mudah serta peribahasa. Denikianlah kira-kira rencana pelajaran Kuttab pada masa Khalifah sampai akhir masa Umaiyah.[6]


BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
Pendidikan pada masa Khulafaur Rasyidin dan Bani Umaiyah hampir sama dengan masa sekarang yang sedikit membedakan adalah bahwa pada masa Khulafaur rasyidin dan bani Umaiyah masih banyak pendidikan-pendidikan perang seperti berenang, mengendarai Kuda, dan memanah karena pada masa itu msih banyak peperangan dalam perebutan kekuasaan. Dalam hal metodologi lebih banyak menekankan pada materi-materi hafalan karena makin banyaknya para sahabat yang gugur dalam peperangan.


[1] 17-10-’11. http://jackbana.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masa-bani-umayyah.html
[2] Yunus Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, 33
[3] 17-10-’11. http://islamadalahrahmah.blogspot.com/2010/11/pendidikan-islam-pada-masa-dinasti.html

[4] Zuhairi, Sejarah Pendidikan Islam, 71-72
[5] Yunus Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, 34-37
[6] Yunus Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, 39-40

Tidak ada komentar:

Posting Komentar